KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 Pertemuan ke    : 13

Gelombang        : 20

Hari/ Tanggal    : Senin, 09 Agustus 2021

Pemateri            : Sudomo, S.Pt




Alunan suara hewan malam menggelitik telingaku ditambah lagi malam ini begitu Syahdu sebab dingin menyelimuti tubuh namun seakan tak ingin terpaku aku membuka Grup di Hp Ku.

Rengekan suara bayi Enam Bulan semakin menjadi- jadi Sebab Mata Emak masih terpaku pada layar putih dengan jemari tak henti memainkan tombol huruf demi huruf membuat Bayi mengeluarkan Irama tak bernada dengan ritme yang meledak ledak sehingga akhirnya mata sang Suami melirik tak henti.

Mungkin lelah hanya memperhatikan dan tak ingin terus diabaikan, Sambil menggendong Bayi ia mengeluarkan jurus seribu pertanyaan. dan keluarlah rentetan pertanyaan yang memenuhi rongga dada eh.. rongga kepalanya sedari tadi.

"Emak sedang apa?" tanyanya pelan.

" Menulis Resume". Jawabku singkat.

Ia menaikan alis tebalnya yang bagaikan semut berbaris. mungkin rasa penasaran sudah menyeruak kedalam relung hatinya sampai yang terdalam.

"Resume apa sih, Mak. kulihat asyik sekali" ujarnya.

"Resume malam ini beda ya, sebab materinya aku suka sekali. Sesuai dengan aku yang suka bercerita." jawabku sambil tersenyum.

Pertemuan malam ini akan meninggalkan cerita tersendiri, dibawakan dengan gaya yang khas oleh Narasumber kita yaitu Bapak Sudomo, S.Pt yang juga merupakan alumni Gelombang 16 dari Grup Menulis dibawah asuhan Om Jay.

Dari Cerita beliau dapat diketahui adalah seorang sarjana Peternakan yang mengajar IPA dan menyukai dunia kepenulisan. Hal ini dapat dibuktikan dengan rentetan karya beliau yang luar biasa, mulai dari karya fiksi dan nonfiksi dan berbagai Prestasi yang mempesona.

" waah, Pasti tentang Fiksi ya?"

" Iya, akhirnya aku bisa mendapatkan pencerahan akan novelku yang tak kunjung selesai." kataku

" Emang apa saja yang disampaikan oleh Bapak itu?" selidiknya penuh tanya.

Suamiku tau bahwa aku sedang menyelesaikan garapan novel perdanaku dan mendadak terhenti sebab banyaknya masalah yang menghampiri. Ibarat Hujan yang turun ditengah banjir yang melanda. Sehingga melihat senyum bahagiaku terkembang malam ini membuat Ia sedikit bernafas lega.

" Bapak Sudomo memberikan materi mengenai Kiat Menulis Cerita Fiksi, seorang Guru harus bisa menulis Fiksi karena nanti kita bisa menyediakan soal latihan bagi murid kita juga akan mengembangkan profesi kita sebagai Guru, yah" jelasku.

Suamiku manggut- manggut sedari tadi seolah sedang mencerna apa yang kujelaskan. Tak ingin banyak bicara sebab Ia memang selalu kalah bila istrinya sudah bercerita tak ada yang bisa menghentikannya. Runtunan Desing peluru saja tak dapat mengalahkan repetan istrinya ketika marah, sehingga Ia hanya melakukan gerakan naik turun kepala saja.

" Bapak Sudomo juga menjelasakan syarat menulis fiksi, yah" kataku

" owalah ada syaratnya ya, Mak? kukira mendaftar sekolah saja pakai persyaratan." ujarnya bingung.

" iya dong. agar tulisan kita bagus dan enak dibaca."

"kita harus punya komitmen, perbanyak riset, rajin membaca karya fiksi serta mempelajari KBBI dan PUEBI" lanjutku menjelaskan.

" kayak hubungan kita dong, Mak. Komitmen yang terus terjaga hingga maut memisahkan." Guraunya.

Aku pun hanya bisa tersenyum menerima rayuan Gombalnya. Maklum disaat Pandemi ini hal- hal kecil seperti ini sungguh Indah, sebab kita harus mensyukuri hal yang kita punya, sebab diluar sana banyak sekali yang sudah tumbang dan menghilang ditelan Pandemi tak terbilang.

" Fiksi itu Novel kan?" tanyanya singkat.

" Bentuk cerita Fiksi itu banyak, ada Fiksimini, Flash fiction, pentigraf, cerpen, prosa, novela." jelasku.

"oooooooo...." jawabnya dengan membentuk bulatan pada mulutnya.

Malam ini sepertinya Ia akan menjadi seorang wartawan, sebab pertanyaan demi pertanyaan Ia lontarkan sedari tadi. Namun menjadi mengasyikan sebab ada tempat berbagi.

Aku pun terpaku pada penjelasan yang diberikan oleh Bapak Sudomo. Lebih lanjut Ia menjelaskan mengenai Unsur- Unsur Pembentuk Cerita Fiksi yaitu: Tema, Premis, alur, plot , penokohan, latar dan sudut pandang. Bahkan Ia menebalkan kata Premis serta turut memberikan contoh. berikut penjelasannya,

Apa itu premis? Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi. Contoh premis: Seorang anak memiliki kemampuan sihir bersekolah di sekolah sihir yang harus melawan penyihir jahat demi kedamaian bumi.

Dari contoh jika dijabarkan adalah sebagai berikut: 

karakter: anak

tujuan tokoh: kedamaian bumi

rintangan: melawan penyihir jahat

resolusi: belajar sihir

"terus kiatnya apa saja, Mak?" Ia mulai bertanya lagi.

" ini Yah, kata Bapak Sudomo pertama itu Niat, terkait motivasi diri memulai dan menyelesaikan tulisan; kedua Baca karya orang lain, bahan referensi, gaya bercerita, menambah diksi, ketiga Ide dan Genre, terkait mencatat ide dan pilihan genre yang disukai dan dikuasai dan terakhir Outline, terkait kerangka tulisan berdasarkan unsur-unsur pembentuk cerita fiksi"  jelasku

"wah lengkap ya, Mak." ujarnya

" iya yah, mantap ini untuk menambah imun malam ini." kataku

"yang lebih menariknya yah Bapak Sudomo juga memberikan contoh teknik Show Don't tell" lanjutku

Tehnik tell

Mira sangat sedih melihat jenazah ibunya.

Tehnik show

Dadanya terasa sesak, napas terasa tersekat di tenggorokan, terdengar isakan dibarengi dengan derai air mata yang tak kunjung usai sembari menatap tubuh wanita yang melahirkannya terbujur kaku di ranjang.

" ok lengkap" ujarku.

" mantap, Mak. malam ini silahkan berjibaku dengan tulisanmu ya." Ia memberi semangat.

Kulihat di layar ponselku, Di dalam Grup sedang ada sesi tanya jawab, kurangkum saja sesi ini dalam sebuah video.



Akhirnya kisah malam ini dapat kutorehkan melalui sebuah cerita pendek penuh makna bagiku. Semangat Literasi tak boleh padam, gencatan senjata melalui bacaan harus tetap di lancarkan. Sebab Indonesiaku tak boleh Lelah menghadapi musibah Darurat Membaca. Walau hanya sebuah Kalimat harus tetap tersampaikan dan Misi malam ini terselesaikan.


Finish.


Mencoba membuat tulisan ala fiksi. Mohon maaf untuk segala kekurangan.


"Ketika Engkau berhenti mencoba. Maka sebenarnya Engkau sudah mengakhirinya."

******************************************************************************

Salam Literasi

Penulis Dusun

Komentar

  1. Bagus sudah cakep ini penerus pak Momo

    BalasHapus
  2. Terhanyut oleh tema...keren dan mantap👍

    BalasHapus
  3. Akhirnya kisah malam ini dapat kutorehkan melalui sebuah cerita pendek penuh makna bagiku. Penulis cerita fiksi yanga kan banyak diburu penggemar nya resumenya selalu menarik hati

    BalasHapus
  4. bagus banget neng ...enak dibaca dan tampilannya cantik😍🥰

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ini mah udah mahir ber fiksi...tinggal nunggu buku solo..cerpen atau novelnya....seperti baca novel best seller..👍

      Hapus
  6. Senang baca resume ibu yg beda dari yg lain. Fiksi rasanya. Membentuk cerita yang bikin pembaca ingin terus mengikuti hingga akhir. Kren

    BalasHapus
  7. Materi malam ini yang saya rasakan... Bu Winda bangett.. sukses selalu, bu..

    BalasHapus
  8. Sudah langsung menyesuaikan tema ya Mom. Keren

    BalasHapus
  9. Wuidih! Resumenya enak banget dibaca. Tinggal memoles bagian dialog dengan aksi agar lebih hidup. Semangat!

    BalasHapus
  10. fiksi banget....rasanya ketagihan membancanya he he

    BalasHapus
  11. untuk semuanya, Terima kasih sudah mengunjungi Blog saya, dan untuk semua motivasi yang sudah diberikan kepada saya. Terkhusus Bapak Sudomo, moga saya bisa menelurkan karya seperti bapak..amiin

    BalasHapus
  12. Renyah bu...enak mengalir ...sukses bu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelengkapan Naskah

MENULIS BUKU MAYOR DALAM SEMINGGU

MENJADI PENULIS BUKU MAYOR