MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH


Resume ke        : 4

gelombang        : 20

Tanggal             : 19 Juli 2021

Tema                : Menulis Buku dari karya ilmiah

Narasumber      : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd


"Bukan ilmu yang seharusnya mendatangimu, tapi kamu yang seharusnya mendatangi ilmu."
Imam Malik

Mencari Ilmu malam ini saya ditemani  Grup Menulis Gelombang 20, dengan Pemateri ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd dan didampingi Moderator Ibu Aam Nurhasanah dengan materi yang sangat menarik dan menantang.

dipaparkan oleh seorang Guru kelahiran Kudus, 12 Juni 1989 yang telah mendapatkan gelar Magisternya di Universitas Negeri Semarang, Beliau juga mengajar di SMP Negeri 8 Semarang dengan berbagai kesibukan yang dilakukan Ibu Noralia dengan senang hati memberikan ilmu pada kita malam ini.

Berangkat dari Grup menulis gelombang 8, Ibu Noralia menelurkan sebuah karya buku antologi sebagai berikut.




Materi dimulai dengan pertanyaan yang mengena di hati kita yaitu:

"Berbicara masalah karya ilmiah, saya yakin pasti bapak ibu disini sudah pernah membuat karya ilmiah. Apa itu?

Bagi yang lulusan S1, pasti pernah berjuang dengan yang namanya skripsi 😊

Bagi yang melanjutkan pendidikannya lagi ke jenjang S2, akan meningkat lagi jenis karya ilmiahnya yaitu membuat tesis."

degh... Kena tepat di Hatiku.

yup, Skripsi dan Tesis yang kita buat seyogyanya dapat memberikan manfaat bagi khalayak ramai namun justru mangkrak di perpustakaan bahkan ada yang digudang, menemani sederet barang tak terpakai lainnya. Padahal ketika menyelesaikan sebuah Skripsi ataupun Tesis banyak peluh yang keluarkan, pikiran yang digunakan, waktu yang hilang dan Materi yang tak terbilang.

Sehingga ibarat Peribahasa " HABIS MANIS SEPAH DIBUANG"

Ironisnya, ini yang sering dilakukan. Setelah mengambil manfaat berupa lulusnya persyaratan, gelar yang didapatkan, terpenuhi angka kredit yang diinginkan lalu ia kita campakkan.

lalu, langkah apa yang harus dilakukan agar semua menjadi lebih bermanfaat?

dalam Pemaparannya ibu Noralia memberikan sebuah solusi. Ada satu solusi yang dinilai lebih memberikan banyak manfaat, yaitu mengubah nya menjadi BUKU.


Apa manfaat karya ilmiah VERSI BUKU?? 

1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam

2. Buku dapat diperjualbelikan,,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, bapak ibu juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui 😊

4. Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri

5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU

SOLUSI sudah diberikan, lalu bagaimana kita melanjutkannya?
berbagai macam pertanyaan muncul dibenak kita, namun secara rinci dan menyakinkan ibu Nora memaparkan lebih jauh BAGAIMANA CARA MENGUBAH PTK MENJADI SEBUAH BUKU?.




                                                                                      
                             

5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.

7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, 
Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya

JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll

8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit.

Wooooowww, It's so complete. Amazing!!

dijelaskan secara lengkap dan runtut serta terperinci. Sebagai Penjelasan penutup ibu Nora lebih jauh menambahkan.

Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

Lengkap sudah Penjelasan yang diberikan ibu Noralia, di Sesi pertanyaan pun begitu panas membara. Peserta seakan diberikan kekuatan positif dan merasakan tantangan untuk menerbitkan karya ilmiah menjadi sebuah buku, sungguh sebuah energi positif sekali yang didapatkan malam ini.

Berikut beberapa Pertanyaan yang muncul.

P1

Nama : Omma Babys 
Alamat: NTT
Pertanyaan:
1.karya tulis seperti apa saja yg bisa mnjd buku?
2. Bolehkah karya tulis ilmiah yg ada di perpustakaan hasil karya peserta didik dijadikan buku? Trm ksh bunda Nora n bunda Aam.

kemudian dijawab oleh ibu Nora seperti dibawah ini,

Terimakasih bu omma yang hebat

1. Karya yang pernah diaplikasikan dalam pembelajaran sehingga kita dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dari model atau teknik yang diterapkan. Selain itu, jika model sudah pernah diuji cobakan maka pembaca akan semakin yakin keefektifan dari karya itu. Sebagai contoh karya yang dapat dikonversi menjadi buku adalah PTK, skripsi, tesis, disertasi, dan karya penelitian lainnya

2. Boleh saja asal nama penulis asli tetap disematkan dan ketika mengkonversi menjadi buku, penulis asli sudah mengetahui bahwa karyanya akan dikonversi menjadi buku. Ini untuk menghindari adanya pelanggaran hak cipta karena meskipun yang menulis siswa, namun hal itu bukan hasil pemikiran asli dari. Kita sendiri. 

Dan tetap ingat ketika konversi KTI menjadi buku bukan berarti hanya mengubah judul saja namun isi nya sama persis antara KTI versi buku dan KTI asli. Jika demikian dilakukan maka akan terjadi self plagiarisme

P2

Saya Nelly-Banda Aceh
Karya tulis ilmiah bagi guru dengan dosen,  apakah ada perbedaan dalam isinya?

ibu nora menjawab:
Terimakasih bu nelly yang hebat

Untuk dosen biasanya membuat penelitian dengan hibah dari dikti.. Bisa tentang pengabdian masyarakat ataupun penelitian ilmiah. Tentunya format berbeda dengan karya ilmiah guru karena disesuaikan dengan aturan dari Dikti. Tetapi untuk metodologi nya secara umum hampir sama. Tergantung jenis penelitian ilmiah yang ditulis (penelitian eksperimen, penelitian pengembangan, atau kualitatif) 

Guru biasanya membuat karya ilmiah berupa PTK atau best practice. Namun tidak menutup kemungkinan guru juga dapat membuat penelitian eksperimen, penelitian pengembangan ataupun penelitian kualitatif.

P3
Nama           : Ali Mustofa
Alamat         :  Sragen
Gelombang : 19
Setiap keuksesan melalui ritme dan semangat yang berkesinambungan.
Apa kiat dan jurus yang ibu lakukan sehingga mudahnya menembus jalan untuk menghasilkan sebuah karya berupa buku.

lebih jauh ibu nora menjelaskan:

Terimakasih pak ali yang hebat

Caranya belajar dan bergabung dengan komunitas penulis seperti ini pak 😃. Karena jika kita bergabung dengan sesama penulis, maka akan memantik semangat kita untuk mau dan bisa menulis juga. Apalagi jika di komunitas tersebut ada yang sudah berhasil membukukan karyanya,, nah ini bisa jadi kompor bagi diri kita untuk bisa meniru hal itu 😃.  

Biasanya juga dari grup komunitas, kita diberikan solusi jika kita mengalami mandeg ide. Saran dan masukan dari sesama teman di grup dapat menjadi bahan kita untuk menulis. Akhirnya karya pun terbuat 😃

dan masih banyak lagi pertanyaan yang diajukan, Ibu Nora dengan sabar menjelaskan dengan begitu rinci dan menyakinkan. Rasa Antusiasme yang begitu besar dirasakan malam ini.

semoga kita bisa menerbitkan Buku bersama. amiin

Terima kasih untuk Ibu Noralia atas Ilmu yang diberikan malam ini, semoga dibalas dengan kebaikan berlipat ganda dan semoga ibu dapat terus membimbing kami yang fakir ilmu ini agar bisa mencapai apa yang kami impikan.


SALAM LITERASI.



























Komentar

  1. Lengkap bunda, tetap semangat 👍👍

    BalasHapus
  2. Lengkap Bu. Mantap 👍👍👍

    BalasHapus
  3. Ketika rapat guru dengan Kepala Sekolah sedang berlangsung, tiba-tiba terdengar suara angin yang dibarengi aroma tidak sedap.

    Guru2 yang lain pun mengomentari.

    Guru Matematika: Sesuatu yang tidak bisa dikali, namun baunya bisa dibagi-bagi.

    Guru Kesenian: Bunyi nadanya terletak pada kunci K.

    Guru Fisika: Inilah yang di sebut inner power, tenaga yang di gunakan kecil namun hasilnya luar biasa.

    Guru Biologi: Inilah ciri makhluk hidup melanjutkan hidupnya.

    Guru Agama: Ini salah satu penyebab batalnya wudhu dan shalat.

    Guru Geografi: Posisi keberadaannya mengikuti arah mata angin.

    Guru Bahasa: Bisa ditulis, namun aromanya tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

    Kepala Sekolah: Saya yang kentut! Kenapa..??!! 😀

    HAHAHA

    Bulan Ramadhan Bulan Puasa. Malam ini sungguh luar biasa. Ibu Noralia narasumbernya. Selamat hari raya idul Adha. Semoga kita jadi manusia yang takwa. https://youtu.be/r3MkrHUjrkE

    Selamat hari raya idul Adha bagi yang merayakannya, dari omjay guru blogger Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih om Jay sudah mengunjungi blog saya
      selamat hari raya idul adha
      salam literasi.

      Hapus
  4. Begitulah nasib KTI saya... Smoga setelah ini bs diolah kembali agar lbh bermanfaat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelengkapan Naskah

MENULIS BUKU MAYOR DALAM SEMINGGU

MENJADI PENULIS BUKU MAYOR